Apa itu Cedera Otot?
FEI Flash Fitness Indonesia - Cedera otot, yang juga dikenal sebagai otot tertarik (kram), merupakan suatu kondisi yang ditandai dengan otot-otot serta tendon pada otot yang tertarik berlebihan karena tekanan besar yang disebabkan oleh aktivitas fisik yang berat atau yang sederhana namun berulang. Cedera ini dapat mempengaruhi otot manapun namun lebih sering terjadi pada punggung bawah, bahu, leher, dan hamstring (otot di belakang paha). Kebanyakan kasus ringan dapat diobati dengan metode pertolongan pertama sedangkan kasus yang parah mungkin memerlukan perhatian medis yang lebih lengkap termasuk operasi.
Pasien yang menderita otot tegang memliki risiko lebih tinggi mengalami serat otot dan tendon rusak, yang dapat mempengaruhi pembuluh darah kecil dan dapat mengakibatkan pendarahan lokal, memar, dan nyeri. Ujung saraf dari daerah yang cedera juga dapat terluka, dan hal ini dapat menyebabkan rasa sakit yang parah.
Penyebab Cedera Otot
Penyebab umum dari cedera otot adalah:
- Kurang lentur
- Kurang pemanasan sebelum melakukan aktivitas fisik
- Tidak enak badan
- Kelelahan
- Keletihan
Sementara itu, penyebab umum dari cedera otot akut, yang merupakan kejadian yang muncul tiba-tiba, adalah:
- Tergelincir
- Kehilangan pijakan
- Melompat
- Berlari
- Mengangkat benda berat dalam posisi yang tidak tepat
Sementara cedera otot akut terjadi dalam sekejap, cedera otot kronis terjadi akibat gerakan berulang. Cedera otot yang lebih serius biasanya terjadi karena aktivitas dan situasi berikut:
- Mengikuti olahraga seperti tenis, golf, bisbol, dan mendayung
- Memiliki postur tubuh yang buruk
- Menahan leher atau punggung dalam posisi kaku dalam waktu yang lama seperti ketika tidur atau bekerja di meja selama berjam-jam
Otot yang menggerakan tulang juga lebih mungkin untuk cedera. Otot yang memiliki risiko tertinggi cedera adalah sebagai berikut:
- Lumbal
- Hamstring
- Perut
- Bisep
- Trisep
- Aduktor
- Paha depan
- Betis
- Otot punggung atas
- Otot trapezius pada punggung atas
- Otot rhomboedius pada punggung atas
- Otot leher
- Otot interkostal dada
- Otot oblique
Gejala Utama Cedera Otot
Selain nyeri, gejala utama dari cedera otot adalah:
- Pembengkakan
- Memar atau kemerahan
- Luka sayatan terbuka
- Rasa nyeri berkepanjangan
- Tidak dapat menggerakan otot
- Kejang otot
- Otot kaku
- Lelah
Siapa yang Harus Ditemui dan Jenis pengobatan yang Tersedia
Sebagian besar kasus otot cedera berhasil diobati dengan menggunakan metode pertolongan pertama sederhana di rumah. Kasus kecil biasanya ditangani dengan menggunakan metode RICE, yang merupakan singkatan dari “Rest, Ice, Compression, and Elevation”. Mengistirahatkan otot berarti tidak menggunakannya atau menjaganya agar stabil dalam beberapa hari terutama jika gerakan dapat memicu rasa sakit. Namun, terlalu banyak istirahat dapat mengakibatkan kelemahan otot, yang dapat memperpanjang masa penyembuhan. Jumlah waktu istirahat yang tepat adalah sekitar dua hari, setelah pengobatan, pasien yang cedera perlahan-lahan dapat menggunakan ototnya kembali.
Dalam teknik pertolongan pertama, es harus segera diberikan pada daerah yang cedera untuk mengurangi pembengkakan. Teknik dalam pengobatan ini tidak menempelkan es langsung pada kulit. Sebaliknya, es harus ditempatkan dalam kompres atau dibungkus handuk atau kain, dan kemudian ditempatkan pada daerah yang cedera selama sekitar 15 menit. Langkah ini harus dilakukan setiap jam pada hari pertama cedera, dan setiap empat jam pada hari-hari berikutnya sampai rasa sakit dan bengkak reda.
Pembengkakan juga dapat ditangani melalui pembungkus atau kompresi, yang dilakukan dengan membungkus daerah luka dengan perban elastis sampai bengkak benar-benar menghilang. Penting untuk memastikan perban tidak dililit terlalu ketat karena dapat mengganggu sirkulasi darah pada daerah cedera.
Selain istirahat, menempatkan es pada daerah yang cedera, dan membungkusnya dengan perban elastis, juga membantu untuk menjaga daerah yang cedera di atas permukaan jantung.
Selain metode RICE, metode perawatan diri lainnya juga efektif dalam menyembuhkan kasus-kasus kecil cedera otot, termasuk:
- Menggunakan obat anti peradangan – Obat anti peradangan seperti ibuprofen dan asetaminofen efektif dalam membantu mengurangi rasa sakit dan pembengkakan. Obat ini dapat dibeli di toko obat terdekat.
- Memberikan panas pada otot yang cedera
- Peregangan otot
- Melakukan pemanasan dan berolahraga
Meskipun kasus cedera otot ringan dapat disembuhkan dengan menggunakan metode pertolongan pertama, beberapa kasus yang lebih parah memerlukan perhatian medis. Dokter harus dihubungi jika gejala berikut muncul:
- Nyeri yang tidak mereda setelah seminggu
- Daerah cedera mati rasa
- Daerah cedera mengeluarkan darah
- Tidak dapat berjalan
- Tidak dapat menggerakan tangan dan kaki
Setelah pergi ke dokter, pemeriksaan fisik yang dilakukan akan diikuti oleh pemindaian sinar-X dan magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengetahui tingkat keparahan kondisi. Bergantung pada tingkat cederanya, dokter dapat mengobati pasien dengan bantuan terapis dan dengan resep obat anti radang dan penghilang rasa sakit yang cocok untuk mengurangi baik rasa sakit dan pembengkakan. Terapi fisik adalah bagian penting dari pengobatan karena mengembalikan kemampuan otot untuk bergerak dan mendapatkan kembali kekuatannya.
Dalam kasus yang sangat parah, di mana perawatan pertolongan pertama dan obat anti radang tidak berhasil mengobati kondisi, dokter dapat menganjurkan operasi untuk memperbaiki otot yang cedera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar