FEI - Kata siapa olah raga bersepeda malah bikin betis Anda “membengkak” dan berotot seperti tukang becak? Buktikan sendiri dengan panduan workout RPM (Row Power of Motion). Rasakan hasil yang prima dan sempurna.
FEI Flash Fitness Indonesia - Banyak wanita menilai bahwa mengayuh sepeda dapat memperbesar bagian paha ke bawah mereka. Padahal, coba saja lihat penampilan fisik para atlet sepeda yang berlaga di perlombaan Tour De France. Meski harus menempuh ribuan kilometer, tidak seorang atlet pun yang berkaki gajah. Sebaliknya, tubuh mereka tampak ramping dan bugar!
Jelas itu bukan kejutan. Karena bersepeda merupakan olah raga yang mampu membakar kalori secara cepat dalam jumlah yang terbilang besar. Meski sepertinya cuma lower body kita saja yang bekerja keras, namun efek bersepeda juga terasa hingga tubuh bagian atas.
Biar mencapai hasil yang maksimal, diperlukan teknik dan jenis sepeda yang tepat. Artinya, sepeda itu haruslah tepat alias sesuai dengan bentuk tubuh kita. Sebab, aksi bersepeda tidaklah semudah yang selama ini orang perkirakan. Bila salah gaya, maka Anda bisa cedera atau betis perlahan membesar.
Jika masih ragu bersepeda, apalagi di tengah kepadatan kota yang penuh polusi, kini Anda bisa beralih ke kelas RPM di berbagai pusat kebugaran. Olah raga RPM atau sepeda statis sudah lama jadi bagian dari program rutin mereka.
RPM adalah salah satu kelas yang paling banyak diminati. “Target utama dari latihan ini adalah mengikis lemak sekaligus menurunkan berat badan. Selain mengencangkan lower body, RPM juga berfungsi menguatkan kinerja otot jantung dan mengecilkan paha.”
Bakar Ratusan Kalori
RPM termasuk jenis olahraga kardio. Tak tanggung-tanggung, hanya dengan mengayuh sepeda statis ini selama 50 menit, kita dapat membakar hingga 400 – 500 kalori. Bisa dibilang, kelas RPM merupakan ajang mengayuh mountain bike di dalam ruangan tertutup. “Latihan ini selalu fokus pada kayuhan sepeda. Di sesi awal, kita diajak bersepeda di jalan yang lurus dan datar. Lalu, perlahan kita mengayuh di jalan yang agak menanjak, menurun, sampai bergelombang. Seru, bukan?”
Posisi Tentukan Prestasi
“Setiap orang jelas memiliki postur tubuh yang berbeda. Maka itu, hal paling utama yang harus Anda perhatikan di setiap kelas RPM adalah setting awal dari sepeda statis itu sendiri,” ujar Tommy. Bagi yang benar-benar pemula, Anda bisa coba program RPM Intro. Kelas ini memperkenalkan secara rinci perangkat sepeda statis yang digunakan sekaligus teknik-teknik dasar bersepeda kepada seluruh peserta. “Jadi Anda akan benar-benar mengerti fungsi dan kegunaan dari program RPM,” ujarnya.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah menyesuaikan tinggi badan dengan tinggi sepeda. Pada sepeda RPM, posisi gagang tangan dan sadel bisa diatur dengan mudah. Proses setup ini wajib dilakukan setiap kali hendak melakukan latihan RPM. Karena bila posisi sepeda tidak pas di badan, maka dapat berakibat cedera dan hasil yang diperoleh pun tidak akan maksimal. “Pastikan sang instruktur selalu mengecek sepeda Anda dengan seksama sebelum memulai latihan.” tambahnya.
Buat Diri Nyaman
Ketika beraksi, letak tubuh Anda di atas sepeda harus benar-benar nyaman. “Perhatikan cara dan posisi duduk agar lower back tidak kram saat mengayuh,” papar Tommy. Aturannya, jarak kedua kaki tidak boleh terlalu jauh dari sadel. Selanjutnya saat duduk, punggung jangan terlalu bungkuk atau pun terlalu tegak. Usahakan tubuh tetap relaks meski sedang dalam kondisi speed, racing ataupun climbing resistance.
Ikuti Irama Musik
Keunikan RPM juga terletak pada pilihan jenis musik yang diputar di dalam kelas. Ya, RPM menyuguhkan kegiatan bersepeda dengan iringan house music yang meriah. Hentakan musik yang cepat menjadi salah satu rahasia keberhasilan program RPM. Konon, setiap kayuhan selalu disesuaikan dengan tempo irama yang mengiringinya. “Musik termasuk elemen yang wajib dalam kelas RPM. Ini yang membuatnya berbeda dengan kelas-kelas kebugaran lainnya. Sang instruktur akan mengatur jenis irama di saat kita harus mengayuh cepat, lambat atau meningkatkan level latihan,” jelas Tommy.
Aturan yang Berlaku
♦ Tidak dianjurkan menggunakan alat beban pada pergelangan kaki. Cukup tambahkan resistance (beban) yang ada pada sepeda. Ingat, selalu atur tarikan napas Anda. Jangan langsung mengayuh kencang. Relaks dan ikuti irama kayuhan dari sang instruktur.
♦ Pastikan tuas sadel sepeda cocok dengan sepatu Anda. Jika tidak, segera minta tukar dengan sepatu yang tepat, entah itu khusus sepeda atau pun keds biasa.
♦ Berteriaklah! Semangat Anda akan lebih terpacu, sehingga rasa lelah pun akan sedikit terlupakan.
♦ Meski baru tiba di gym segera naiki sepeda statis Anda. Pemanasan yang baik langsung dilakukan dengan bersepeda secara perlahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar